5+ Cara Membuat Infografis Menarik

man, thinking, doubt-5723449.jpg

Infografis kini semakin banyak digunakan sebagai konten karena dapat menarik audiens dengan lebih baik. Sebagai konten berbentuk visual, infografis lebih efektif dalam meningkatkan brand awareness serta mendatangkan trafik. Lantas, bagaimana cara membuat infografis yang mampu menarik perhatian para audiens?

Perlu kamu ketahui bahwa infografis menjadi media termudah untuk merangkum semua informasi penting menjadi singkat serta padat. Hal ini dapat menarik pembaca untuk membagikannya ke orang lain, lalu membuat konten menjadi viral.

Selain itu, cara membuat infografis menarik ternyata tidak sesulit yang kamu bayangkan, lho. Penasaran bagaimana cara membuat infografis yang menarik? Yuk, baca informasinya disini sampai selesai, ya.

Sekilas Tentang Infografis

Infografis sebenarnya singkatan dari information dan graphics. Sesuai namanya, infografis merupakan suatu informasi yang disajikan dalam bentuk teks dan dipadukan dengan elemen visual, seperti grafik, ilustrasi, gambar atau tipografi. 

Menambahkan informasi pada konten memungkinkan para pembaca menjadi lebih tertarik serta mudah mencerna informasi yang kamu sampaikan. Sebab, hampir 90% bagian otak manusia akan lebih cepat menyerap informasi dalam bentuk visual ketimbang teks. 

Selain itu, infografis identik dengan penambahan data berupa angka yang dikemas serta dipadukan dengan warna desain. Sehingga, konten milikmu akan terlihat lebih akurat serta atraktif di mata para pembaca.

Cara Membuat Infografis Menarik dengan Mudah 

Nah, berikut ada beberapa cara membuat infografis menarik yang bisa kamu lakukan dengan mudah, yaitu:

  1. Tentukan Topik

Cara membuat infografis yang menarik pertama adalah kamu harus mempersiapkan dulu topik apa yang akan dibahas. 

Kalau merasa bingung terkait topik, kamu bisa membuat topik dengan mengacu kepada beberapa pertanyaan mendasar, seperti:

  • Apa yang sedang dibutuhkan oleh para pembaca kontenmu?
  • Masalah apa yang sedang audience atau pembaca hadapi?
  • Solusi apa yang bisa diberikan dan bermanfaat untuk membantu memecahkan masalah audiens tersebut?

Kalau kamu sudah berhasil menentukan topik, maka bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. 

  1. Tentukan Audiens

Pada tahap ini, kamu harus mengetahui audiens seperti apa yang ditargetkan untuk infografis. 

Dalam menentukan audiens secara spesifik, kamu bisa menggunakan beberapa elemen, seperti berdasarkan gender, usia, latar belakang pendidikan, profesi dan lainnya.

Elemen di atas bisa menjadi acuan untuk membuat konsep infografis. Misalnya, target audiens-mu adalah para anak muda. Maka, kamu bisa merancang desain yang sekiranya terlihat ringan, namun tetap menarik saat dilihat.

  1. Kumpulkan Data atau Referensi

Dari audiens yang sudah ditargetkan, kamu bisa langsung menyusun konten yang akan dibagikan melalui infografis. 

Pada tahap ini, kamu bebas menggunakan data dari referensi manapun, seperti buku, internet, maupun data asli yang kamu dapatkan sendiri. Yang terpenting, kalau kamu menggunakan sumber dari luar, pastikan untuk menyertakan nama sumber-sumbernya secara eksplisit.

Selain itu, pastikan pula bahwa informasi yang kamu dapatkan benar-benar memberikan manfaat kepada para audiens, ya. Jangan sampai infografis milikmu malah berujung membosankan serta tidak berguna.

Adapun siasat yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan riset sedalam-dalamnya. Sangat disarankan jika kamu menambahkan data dukungan, seperti statistik maupun hasil survei. Setidaknya, hal ini akan membuat infografis terlihat berbobot dari mata pembaca.

  1. Visualisasikan Data ke Infografik

Cara membuat infografis ini menjadi cara terpenting yang mesti kamu perhatikan dalam baik. 

Pada tahapan ini, kamu dapat menggunakan metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationship dan Explore). Sehingga, kamu bisa memilih diagram yang tepat untuk memvisualisasikan data. 

Berikut keterangan mengenai metode ICCORE yang bisa kamu simak:

  • Inform

Jika ingin menyampaikan pesan penting dengan data to the point, kamu dapat menunjukkannya dengan teks yang besar, bold, serta warna mencolok.

Atau kamu bisa menonjolkan bagian angka yang menjadi highlight dengan tambahan diagram lingkaran atau pictograph.

  • Compare

Kalau ingin memberikan informasi berbeda atau membandingkan antara satu konteks dengan konteks lain, kamu bisa menggunakan jenis diagram batang, bubble, kolom, lingkaran, pictogram atau tree map

  • Change

Kamu bisa menggunakan metode ini jika konten berisikan adanya perubahan data, kronologi, produk, cerita pada berbagai industri maupun konsep dari waktu ke waktu. 

Supaya pembaca bisa lebih mudah memahami infografis yang kamu buat, maka bisa menggunakan diagram maupun desain dengan template timeline.

  • Organize

Kategori ini biasanya dipakai untuk menunjukkan sebuah informasi secara berurutan, misalnya ranking, group, pola, maupun siklus yang berurutan. Sebagai pendukung konten, kamu bisa menggunakan diagram seperti, tabel, mind map, maupun flowchart.

  • Relationship

Kalau ingin menunjukkan hubungan yang lebih kompleks pada suatu konteks, kamu bisa menggunakan diagram berupa scatter plot maupun multi-series plot.

  • Explore 

Kategori explore mengajak pembaca untuk menjelajahi infografis yang kamu buat serta menemukan wawasan yang lebih mendalam. Sehingga, kamu bebas merancang diagram yang interaktif serta kompleks.

  1. Mulai Merancang Grid Layout

Cara membuat infografis berikutnya adalah mulai merancang grid layout untuk menyeimbangkan tata letak dalam setiap elemen, seperti teks, diagram maupun gambar.

Pastikan desain infografis yang kamu buat bisa mengarahkan pandangan pembaca dari elemen ke elemen dengan baik.

  1. Gunakan Template Infografis Ready to Use

Membuat infografis mulai dari nol akan menghabiskan banyak waktu, terutama jika kamu tidak terlalu menguasai soal desain. Untungnya, kini sudah tersedia banyak platform gratis yang menyediakan banyak template infografis, seperti Canva, Piktochart, Visme.co dan lainnya.

Kamu bisa memilih template infografis siap pakai, lalu sesuaikan dengan topik infografis milikmu. Dalam hal ini, kamu hanya perlu mengubah teks dan gambar saja, lalu mengunduh hasilnya. Gampang sekali, kan?

  1. Tambahkan Style pada Desain Infografis
  • Tentukan jenis font pada teks agar mudah terbaca, lalu tebalkan teks yang akan menjadi highlight. Selanjutnya, pilih warna yang intens untuk membedakan antara teks highlight dan teks deskripsi.
  • Lakukan penyesuaian agar konsisten, seperti menambahkan shape untuk menonjolkan header, menambahkan ikon pada setiap poin dan lainnya.
  • Gunakan negative space pada desain infografis agar setiap elemen terlihat seimbang serta presisi.
  • Pilih warna desain infografis yang tepat agar lebih menarik perhatian para pembaca.
  1. Review Keseluruhan Desain

Terakhir, cara membuat infografis tidak akan lengkap jika kamu tidak melakukan review serta memperhatikan elemen yang kamu uraikan dalam infografis.

Jangan takut untuk meminta feedback kepada orang lain, sehingga kamu dapat mendapatkan insight baru yang mendukung desain infografis milikmu menjadi lebih sempurna.

Setelah mengetahui cara membuat infografis menarik di atas, kamu bisa langsung mempraktekannya sendiri, ya. Tenang saja, kamu dapat menggunakan beberapa platform yang sudah disebutkan sebelumnya agar proses pembuatannya bisa lebih cepat dan mudah. Namun, kalau kamu punya skill dalam bidang grafis dan ingin terus mengembangkannya, kamu dapat memulainya dari nol. 

Kamu bisa mempelajari cara membuat infografis menarik dengan mudah melalui aplikasi TipTip, lho. Caranya mudah banget, cukup daftarkan dirimu sebagai supporter, lalu pilih salah satu konten dari creator yang membahas soal proses pembuatan infografis secara lengkap dan kamu juga bisa upgrade skill mulai dari Rp5.000. Mau tau kamu bisa upgrade skill apa aja? check disini ya! . Bagaimana, praktis sekali, kan?