Saat pertama kali menjadi konten kreator, mungkin konten yang kamu buat masih terasa sepi viewers, ‘kan? Namun, bagaimana jadinya jika sudah lama menjadi konten kreator, tapi konten yang dibuat masih tetap saja sepi?
Kamu pasti merasa khawatir dan gak percaya diri untuk melanjutkan profesi konten kreator tersebut. Eits, sebelum berpikiran seperti itu, ada baiknya kamu melihat kembali konten-konten yang kamu buat, guys.
Bisa jadi kamu sudah melakukan beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan oleh para konten kreator seperti di bawah ini.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Konten Kreator, Jauhi Guys!
Profesi konten kreator menjadi salah satu pekerjaan favorit di zaman serba modern ini, terutama oleh kalangan muda dari generasi millenial dan generasi Z. Pasalnya, seorang konten kreator bisa bekerja dimana saja secara fleksibel dengan penghasilan yang lumayan tinggi.
Namun, jika konten yang kamu buat ternyata tidak menarik perhatian, mungkin ada yang salah dengan strategi yang kamu gunakan.
Apabila kamu mengalami hal seperti ini, bisa jadi kamu sudah melakukan beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh konten kreator, seperti:
- Konten yang Dibuat Tidak Terstruktur dengan Baik
Apakah konten yang kamu buat masih beraneka ragam atau sering gonta-ganti topik? Lalu, apakah jadwal update kontenmu masih belum teratur alias tidak konsisten? Jika jawabanmu iya, maka kamu perlu mengatur ulang strategi konten tersebut.
Soalnya, audiens gak akan bertahan lama kalau struktur atau strategi yang kamu terapkan masih ‘gado-gado’, guys. Mereka akan menjadi bingung, sebenarnya kamu membahas apa, sih? Atau hal apa yang benar-benar kamu kuasai?
Nah, supaya audiens atau followers tidak kabur, kamu harus mengganti struktur konten sebelumnya dengan yang baru, dimana lebih terstruktur dan mudah dipahami audiens.
Misalnya, kamu bisa fokus membahas salah satu minat yang benar-benar kamu kuasai, seperti Digital Marketing. Buat topik konten yang mampu memberikan solusi kepada audiens terkait digital marketing.
Selain itu, buatlah jadwal posting yang konsisten dan sesuaikan dengan waktumu juga, ya. Sehingga, kamu bisa update konten dengan tepat waktu dan audiens pun akan mengetahui kapan kamu akan mulai mengupload konten tersebut.
- Tidak Memiliki Ciri Khas
Untuk memiliki ciri khas, kamu bisa mulai berpikir seperti ini, “Sebenarnya, saya ingin dikenal oleh orang-orang sebagai apa?”. Tunjukkan sesuatu yang unik dalam dirimu untuk dijadikan ciri khas dan membedakan kamu dengan kreator lainnya.
Sebab, kreator yang memiliki ciri khas akan lebih mudah dikenal oleh para audiens. Nah, ciri khas sendiri bisa berasal dari penampilan, kepribadian, jargon atau penyampaian konten.
Contohnya, Jerome Polin terkenal sebagai YouTuber dengan “Mantappu Jiwa”. Lalu ada Kimbab Familly yang selalu menyapa para followers-nya dengan “Keluarga Online”.
Kamu bisa membuat ciri khas sendiri yang belum pernah dipakai oleh kreator lain, sehingga terlihat unik, kreatif dan menarik. Bahkan, dengan ciri khas ini, kamu dapat lebih dekat dengan para followers, lho.
- Tidak Memahami Siapa Target Audiens
Tidak memahami dan mengenali siapa target audiens menjadi salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh konten kreator. Kalau kamu tidak tahu siapa target audiens, maka sia-sia saja konten yang sudah kamu upload, kan?
Soalnya, kamu tidak akan mendapatkan engagement, sehingga jumlah viewers pun tidak pernah bertambah, bahkan semakin sepi.
Oleh karena itu, kamu harus mengetahui tipe seperti apa audiens tersebut. Selain itu, apa pekerjaan mereka? Berapa usia rata-ratanya? Dan apa yang mereka butuhkan?
Nah, apakah pertanyaan-pertanyaan itu bisa kamu jawab dengan detail? Kalau belum, tandanya kamu belum memahami siapa target audiens. Jadi, pastikan untuk mencari tahunya terlebih dahulu, sehingga menemukan target audiens untuk konten kamu tersebut.
- Cara Penyampaian dalam Membawakan Konten Masih Kurang
Sebenarnya, kesalahan ini lebih ke masalah teknis, jadi bisa kamu pelajari dengan baik. Caranya cukup lakukan review mengenai konten yang sebelumnya sudah dibuat.
Perhatikan apakah penyampaianmu terlalu bertele-tele, terlalu cepat, kurang ekspresif, sulit dipahami, atau kemampuan public speaking masih kurang?
Kalau ternyata iya, kamu dapat belajar lagi dan terus mengembangkan public speaking dan hal lainnya agar konten tersebut menarik untuk dinikmati oleh banyak orang.
- Konten Yang Dibuatkan Hanya Berdasarkan Tren Alias bukan Minatmu
Kesalahan ini menjadi hal krusial yang seringkali dilakukan oleh para konten kreator, khususnya kreator pemula. Beberapa dari mereka menjadi konten kreator karena mengikuti tren dan membahas hal-hal viral yang sebetulnya tidak terlalu mereka kuasai.
Akibatnya, konten yang dibuat pun menjadi kurang menarik, bahkan tidak berbobot bagi viewers. Bayangkan saja kalau seandainya kamu yang menjadi audiens-nya. Kamu pasti bosan dan jenuh kalau melihat konten yang itu-itu saja, kan?
Oleh karena itu, mulai sekarang silakan cek kembali konten yang sudah kamu buat. Kemudian, cek apakah semua konten itu kamu buat sesuai minat atau spesialisasi yang kamu miliki, atau apakah hanya ikut-ikutan saja?
Jika ternyata hanya sesuai tren atau ikut-ikutan saja, lebih baik segera ganti topiknya dengan yang sudah kamu kuasai. Sehingga, kamu pun tidak akan pernah kehilangan ide dalam membuat konten. Bahkan, selalu senang saat sedang membuat konten karena merasa tidak terbebani.
- Judul Konten Kurang Menarik
Saat kamu melihat judul konten yang kurang menarik, pasti kamu auto skip konten tersebut, ‘kan? Nah, audiens lain pun akan melakukan hal serupa jika menemukan konten yang memiliki judul kurang menarik atau terlalu monoton.
Seorang konten kreator harus bisa membuat judul menarik karena hal pertama yang akan dilihat audiens adalah judulnya sendiri. Saat judulnya mampu mengundang rasa penasaran, audiens pun akan segera mengklik dan menonton konten yang kamu buat.
Memang, membuat judul yang menarik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, kamu bisa mempelajarinya dengan memperhatikan apa yang audiens butuhkan dan inginkan. Dengan konsisten membuat judul menarik, nantinya kamu pun akan terbiasa dengan sendirinya, kok.
Kesimpulan
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan konten kreator diatas seringkali terjadi kepada para pemula. Tak heran, banyak dari mereka yang akhirnya menyerah dan tidak ingin melanjutkan pekerjaan tersebut.
Padahal, kamu bisa mempelajarinya secara perlahan dengan menjadi kreator di aplikasi TipTip, lho. Selain itu, aplikasi TipTip pun menyediakan beragam ilmu untuk para kreator yang bisa dipelajari sembari praktek langsung.
Sehingga, keinginanmu untuk menjadi seorang konten kreator profesional dengan ratusan ribu followers pun bisa tercapai.
Nah, buat kamu yang sudah menjadi kreator di TipTip, apakah kamu masih melakukan beberapa kesalahan di atas? Jika iya, segera perbaiki dan terus belajar untuk menjadi kreator yang baik, ya.
Itulah informasi seputar beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh konten kreator. Yuk, gabung sekarang disini untuk menjadi kreator TipTip profesional dengan banyak followers serta penghasilan hingga puluhan juta rupiah!
Daftar jadi konten kreator TipTip!