Tips Membuat Content Carousel yang Tepat di Sosial Media

call, iphone, log in-1866884.jpg

Media sosial menjadi platform yang sangat ideal untuk membangun engagement dengan audiens. Terutama dengan adanya content carousel yang membuat postingan menjadi lebih interaktif.

Pasalnya, carousel cukup menarik perhatian bagi para pengguna media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter hingga LinkedIn. Penggunaannya pun tidak hanya untuk pribadi saja, melainkan bagi bisnis juga.

Buat kamu yang ingin mengenal content carousel dan mengetahui tips membuatnya, yuk baca informasi ini sampai akhir, ya!

Apa Itu Content Carousel?

Carousel merupakan format konten media sosial yang digunakan untuk menampilkan beberapa gambar maupun video dalam satu postingan. 

Berbeda dari konten statis yang biasa kamu lihat, content carousel lebih bersifat interaktif. 

Format konten ini membuat para audiens bisa melihat satu per satu gambar atau video dengan scroll kiri atau kanan. Sehingga, perannya bisa dibilang cukup signifikan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran.

Menariknya, format content carousel kini sudah tersedia di berbagai platform media sosial, seperti Instagram dan Facebook. So, kalau social media marketing merupakan senjatamu untuk meraih banyak audiens, maka jangan ragu untuk menggunakan content carousel, ya.

6 Fungsi Content Carousel

Meski konsepnya terbilang sederhana, namun content carousel menawarkan 6 fungsi menarik untuk upaya pemasaran bisnis di media sosial, yaitu:

  1. Mampu Meningkatkan Engagement Rate

Perlu kamu tahu bahwa engagement rate yang baik akan memperkuat online presence bisnis di media sosial. Kabar baiknya, content carousel sudah terbukti mampu meningkatkan engagement rate hingga 1,92%, lho.

  1. Mempromosikan Event

Content carousel cocok untuk mendukung community marketing, salah satu mempromosikan event bisnis. Melalui carousel, informasi event bisa kamu buat semenarik mungkin agar lebih mudah dipahami oleh audiens. 

  1. Menunjukkan Proses dan Hasil Pekerjaan Kamu

Carousel memang cukup efektif dalam menunjukkan proses serta hasil pekerjaan kamu. Misalnya, foto “before-after” dalam dua slide atau berbagai tutorial suatu proyek yang kamu lakukan dalam beberapa slide.

  1. Menampilkan Testimoni Konsumen

Melalui content carousel, kamu bisa menampilkan berbagai testimoni pelanggan yang menunjukkan kredibilitas bisnis. Jadi, strategi pemasaran dengan social proof akan menjadi lebih efektif untuk kamu lakukan.

  1. Mempermudah untuk Memposting Tutorial Singkat

Dalam mengedukasi audiens atau followers melalui tutorial produk atau layanan memang akan lebih mudah kalau menggunakan content carousel. 

Tutorial produk yang biasanya terlalu panjang untuk dimasukkan ke dalam caption, kini bisa kamu akali dengan slide-slide foto dari content carousel. Hal ini pun lebih mudah dipahami oleh audiens, sehingga mereka menyukai konten-konten tutorial yang kamu bagikan tersebut.

  1. Mengumumkan Produk Baru

Konten carousel juga akan memudahkan kamu untuk menunjukkan keunggulan produk baru secara leluasa. Setiap slide gambar content carousel bisa kamu ilustrasikan fitur-fitur produknya, baik berupa gambar maupun video. 

Jenis-jenis Content Carousel

Content carousel bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu carousel post (postingan) dan carousel ads (iklan). 

  1. Carousel Post

Carousel post merupakan content carousel yang bisa kamu pasang sebagai postingan di media sosial. Kamu bisa melakukan carousel post di Instagram maupun LinkedIn, berikut penjelasannya: 

  • Instagram 

Carousel post di Instagram bisa kamu isi dengan dua sampai sepuluh gambar, video atau kombinasi keduanya. Orientasi slide-nya bisa berupa vertikal, horizontal maupun kotak.

Orientasi dalam slide pertama akan mempengaruhi slide berikutnya. Jadi, kamu harus menentukan dulu bentuk slide yang akan digunakan sebelum memposting carousel post Instagram.

Selain itu, perhatikan pula spesifikasi gambar atau video yang diinginkan. Kamu bisa memasang jenis file gambar di carousel post Instagram dalam format JPG dan PNG tanpa batasan ukuran file. 

Sementara untuk video, kamu dapat menggunakan format MP4 dan MOV dengan batasan ukuran 4GB berdurasi 60 detik.

  • LinkedIn

Kalau di platform LinkedIn, carousel yang bisa kamu pakai adalah dalam bentuk PPT, PDF maupun DOC. Hal ini akan memudahkan kamu untuk membagikan insight bisnis, pengembangan diri hingga informasi seputar karir.

LinkedIn memperbolehkan kamu untuk memasang hingga 100 slide di carousel post-nya. Sehingga, informasi yang kamu bagikan pun menjadi lebih lengkap. 

Namun, kamu harus memperhatikan orientasi slide serta ukuran file maksimalnya, ya. Pastikan bahwa konten kamu proporsional pada slide berbentuk kotak atau vertikal serta ukurannya tidak lebih dari 300 MB.

  1. Carousel Ads

Carousel ads merupakan iklan media sosial yang menggunakan format carousel. Untuk memanfaatkan carousel ads, kamu harus bisa mengakses fitur iklan platform media sosial yang digunakan, seperti:

  • Facebook

Facebook carousel ads memungkinkan kamu untuk bisa menampilkan iklan sebanyak 2 sampai 10 slide. Iklan Facebook menggunakan carousel ads dianggap sepuluh kali lebih efektif daripada iklan Facebook biasa. 

Salah satu keunggulan dari carousel ads Facebook adalah kemampuan untuk memberi headline serta deskripsi singkat di bawah setiap slide gambarnya. Sehingga, kamu bisa semakin kreatif dengan iklan Facebook, seperti membangun brand dengan storytelling maupun social proof.

Untuk membuat Facebook carousel ads, kamu membutuhkan gambar dengan jenis file PNG atau JPG dengan aspect ratio 1:1 dan ukuran file gambar maksimal 30 MB.

  • Instagram

Ciri dari Instagram carousel ads adalah memiliki teks “Sponsored” di bawah username akun dan CTA (Call To Action) di bawah gambar maupun video beserta caption yang bisa kamu pasang di masing-masing slide.

Selain ditampilkan di feed, kamu bisa memasang Instagram carousel ads pada fitur Story juga, lho. Adapun orientasi medianya mengikuti Instagram Story sendiri, yaitu gambar atau video vertikal dengan aspect ratio 16:9.

Gambar yang ada di carousel ads Instagram Story memiliki durasi 5 detik, sementara video berdurasi 15 detik. Namun, kamu bisa menggunakan video dengan durasi hingga 120 detik. Jadi, setelah video diputar selama 15 detik, nantinya akan muncul tombol yang mengajak audiens untuk menonton keseluruhan video tersebut.

  • LinkedIn

Hal unik dari carousel ads LinkedIn adalah terdapat CTA yang bisa digunakan untuk mengajak audiens mengisi formulir tertentu, yaitu Lead Gen Form.

Sesuai namanya, Lead Gen Form memiliki tujuan untuk membantu kamu mengumpulkan leads dari carousel ads LinkedIn. Perintah CTA-nya bisa sesuai keinginan masing-masing, misalnya download Ebook, mendaftarkan alamat email dan lainnya.

  • Twitter

Walau terbilang baru, platform microblogging ini dapat meningkatkan click-through rate (CTR) sebesar 15% di desktop dan 24% di aplikasi mobile.

Tampilan carousel ads Twitter bisa kamu isi sampai 6 slide gambar atau video dengan orientasi slide-nya horizontal dengan aspect ratio 1,91:1 atau 16:9.

Selain itu, carousel ads Twitter hanya dapat menggunakan satu caption dan CTA untuk satu iklan saja.

Tips Membuat Content carousel agar Lebih Maksimal

  1. Tujukan Carousel ke Audiens yang Tepat
  • Kamu bisa menentukan marketing funnel, jenis-jenis konten untuk setiap tahapan funnel, serta target audiens-nya. Kalau tidak melakukan hal ini, tujuan content carousel milikmu tidak akan jelas dan hasilnya tidak sesuai harapan.
  • Cobalah untuk memanfaatkan fitur targeting iklan dengan baik. Kamu bisa mengatur iklan agar ditampilkan kepada audiens yang memiliki usia, minat, dan pekerjaan tertentu sesuai target audience produk yang kamu jual.
  1. Dukung Content Carousel dengan Copy di Gambar

Kamu bisa menambahkan copy atau teks di slide agar tampilan content carousel terlihat lebih menarik dan informatif. 

Contohnya, saat kamu ingin membuat content carousel untuk sebuah produk, daripada menjelaskan keunggulan produk di caption, lebih baik jelaskan keunggulannya pada slide foto agar lebih mudah dipahami.

  1. Gunakan Slot Carousel Secukupnya

Walaupun slot untuk slide gambar dan video tersedia cukup banyak, namun kamu harus menggunakan secukupnya saja. Hal ini dilakukan agar tujuan dari konten carousel yang kamu buat bisa berjalan dengan baik dan informasi yang disampaikan bisa diterima oleh audiens.

  1. Berikan CTA yang Sesuai

Pastikan untuk memberikan CTA yang sesuai dengan link yang kamu sematkan agar tidak berimbas ke customer experience yang kurang baik karena dianggap kurang profesional atau sekadar clickbait.

Misalnya, saat melihat iklan dengan CTA bertuliskan “Beli Sekarang”, para audiens pasti berasumsi bahwa link-nya akan menuju ke halaman produk atau layanan. Sehingga, jangan sampai kamu mengarahkan ke link Homepage karena akan menambah langkah audiens atau audiens tersebut keburu malas untuk melihatnya lagi.

  1. Pasang Gambar atau Video Menarik di Slide Pertama

Home Feed media sosial menjadi tempat yang sangat ramai karena dipenuhi oleh berbagai postingan yang sama-sama menarik. So, kamu harus membuat konten carousel yang bisa mencuri perhatian banyak audiens.

Caranya dengan memasang konten keren secara visual pada slide pertama. Misalnya, kamu dapat mengambil salah satu meme yang lagi viral untuk menarik audiens. Namun, pastikan bahwa meme atau karakter lainnya yang kamu ambil relevan dengan konten carousel yang dibuat, ya.

  1. Tunjukkan Beberapa Promo Sekaligus untuk Menarik Audiens

Para audiens rata-rata menghabiskan waktunya di media sosial sebanyak 3 jam 14 menit. Dikarenakan cukup lama, jadi tidak ada salahnya kalau kamu ingin menampilkan beberapa promo produk sekaligus di media sosial tersebut.

Content carousel cukup efektif untuk menampilkan beberapa promo dengan menarik, sehingga audiens bisa tahu lebih banyak terkait produk atau layanan kamu. 

Itulah informasi seputar tips membuat content carousel yang menarik di berbagai platform media sosial. Buat kamu yang ingin mendapatkan informasi bermanfaat seputar marketing lainnya, yuk langsung saja bergabung menjadi supporter di aplikasi TipTip disini . Sehingga, kamu dapat memilih konten yang membahas seputar digital marketing dari para creator yang expert di bidangnya!